Madu An-Nisa mengandung
manjakane yang kaya akan tannin
untuk mengencangkan vagina, vitamin A dan C serta kalsium,
protein serta astrigen untuk
menghilangkan bakteri penyebab
keputihan, serta menambah kerapatan vagina.
Aman diminum dan bebas efek samping karena Madu An Nisa dibuat dari bahan-bahan herbal berkhasiat.
Madu An-Nisa bermanfaat membantu mengatasi keluhan kewanitaan seperti keputihan ,nyeri haid , melancarkan menstruasi, merapatkan dan mengencangkan organ kewanitaan dan melancarkan peredaran darah ,
antiradang, antibakteri, meningkatkan daya tahan tubuh dan menghilangkan bau tidak sedap.
Komposisi :
- Madu Pilihan
- Ekstrak Kunyit
- Ekstrak Sirih
- Ekstrak Majakane
Aturan pakai:
Dapat diminum langsung atau tuangkan 2 sendok makan dicampur dengan air sebanyak 200ml, aduk hingga rata lalu
siap diminum.
Simpan di tempat yang sejuk dan kering, terhindar dari sinar matahari langsung
NETTO : 150 Gram
LP-POM MUI No. 00120054750410
P-IRT : 209327509529
Diproduksi : Griya An-Nur
Sumber: Berkah Herbal
Pages
Info Sehat
Saturday, July 16, 2011
Friday, July 15, 2011
Obat Herbal dan Reaksi Kerjanya
Orang yang mengonsumsi herbal
untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak menyenangkan yang
dihasilkannya sehingga seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan. Mari kita lihat reaksi seperti apa yang dimaksudkan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Kerja Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas,
biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang.
Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan sakit perut mungkin menyertainya.
Jika Anda mengalaminya, jangan
khawatir! Secara umum dikatakan
bahwa reaksi ini adalah efek
penyesuaiantubuh, dimana tubuh
menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan
biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, di mana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/ setelah menerima pengobatan.
Reaksi yang mungkin muncul adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang.
Jika Anda merasakan reaksi atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika/setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.
Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Prinsip Kerja Obat Herbal
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja obat herbal adalah reaksinya yang
lambat. Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, manfaat obat herbal umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa
bulan penggunaan.
Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya yakni dengan membangun dan memperbaiki
keseluruhan sistem tubuh dengan
memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak. Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia.
Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian
tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak menyenangkan yang
dihasilkannya sehingga seringkali beberapa orang menyimpulkan bahwa mereka mengalami keracunan. Mari kita lihat reaksi seperti apa yang dimaksudkan dalam penjelasan berikut.
Reaksi Kerja Obat Herbal
Reaksi yang dimaksudkan di atas,
biasanya akan muncul dalam bentuk yang berbeda-beda pada tiap orang.
Terkadang, pada awal terapi herbal, perut Anda akan terasa seperti dikocok selama satu atau dua hari, pusing, mual, dan sakit perut mungkin menyertainya.
Jika Anda mengalaminya, jangan
khawatir! Secara umum dikatakan
bahwa reaksi ini adalah efek
penyesuaiantubuh, dimana tubuh
menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan oleh herbal tersebut dan
biasanya akan hilang setelah beberapa hari.
Selain efek penyesuaian tersebut, akan ada efek detoksifikasi, di mana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/ setelah menerima pengobatan.
Reaksi yang mungkin muncul adalah batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar dan sekali lagi efek tersebut akan berbeda-beda pada tiap orang.
Jika Anda merasakan reaksi atau efek yang tidak menyenangkan tersebut, ketika/setelah menggunakan obat herbal, jangan menyerah dan menghentikan pengobatan yang diberikan, itu sama saja dengan menghentikan proses pengobatan dan pemulihan.
Jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan ahli herbal Anda dan ikuti petunjuk yang diberikan. Biasanya, ahli herbal akan menganjurkan Anda mengurangi dosis untuk meringankan efek tersebut dan memberikan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri dengan bekerjanya obat herbal.
Prinsip Kerja Obat Herbal
Seseorang yang memutuskan untuk menggunakan obat herbal sebagai pengobatan harus sabar menunggu hasilnya. Mengapa? Salah satu prinsip kerja obat herbal adalah reaksinya yang
lambat. Tidak seperti obat kimia yang bisa langsung bereaksi, manfaat obat herbal umumnya baru dapat dirasakan setelah beberapa minggu atau beberapa
bulan penggunaan.
Hal itu disebabkan, senyawa-senyawa berkhasiat di dalam obat herbal membutuhkan waktu untuk menyatu dalam metabolisme tubuh. Berbeda dengan obat kimia yang bekerja dengan cara meredam rasa sakit dan gejalanya, obat herbal bekerja dengan berfokus pada sumber penyebabnya yakni dengan membangun dan memperbaiki
keseluruhan sistem tubuh dengan
memperbaiki sel dan organ-organ yang rusak. Tak heran, dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk merasakan efek obat herbal dibandingkan jika kita menggunakan obat kimia.
Alasan lain, kebanyakan obat herbal yang beredar di pasaran bukan berupa senyawa aktif yang diperoleh dari proses ekstraksi melainkan berasal dari bagian
tanaman obat yang diiris, dikeringkan, dan dihancurkan.
Labels:
Seputar Obat Herbal
Arsip
Kategori
- Produk Herbal (1)
- Seputar Obat Herbal (5)
Toko Online
Terpopuler
-
Orang yang mengonsumsi herbal untuk pertama kalinya, mungkin akan dikejutkan oleh efek dan reaksi tidak menyenangkan yang dihasilkannya se...
-
Madu An-Nisa mengandung manjakane yang kaya akan tannin untuk mengencangkan vagina, vitamin A dan C serta kalsium, protein serta astrigen...
-
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang terbuat dari tumbuhan, hewan, mineral, atau kombinasi dari bahan- bahan tersebut yang diolah ...
-
Ada banyak bentuk sajian obat tradisional yang beredar di pasaran karena itu ada beragam pula teknik mengolahnya. Masing-masing memiliki k...
-
Sepanjang sejarah, obat tradisional telah banyak membantu manusia. Bila digunakan dengan tepat, obat tradisional dapat menjadi solusi keseha...
-
Dalam memutuskan pengobatan dan obat apa yang akan digunakan, tradisional atau kimia, masing-masing harus memikirkan kebutuhan dan situasi s...